LatiefNewsPublish : BANTUL - Sobat kental Heru Kesawa Murti yang sudah jatuh bangun sama-sama selama 30 tahun, Susilo Nugroho alias Den Baguse Ngarso, sudah bisa mengatasi kesedihannya. Tapi ia sulit melawan kekagetannya.
Ia pun seharusnya mewakili Teater Gandrik memberikan sambutan pelepasan almarhum. Sempat menulis beberapa kalimat di ponselnya untuk dibacakan kepada para pelayat, namun tidak jadi.
"Aku blank, bahkan setelah nulis sambutan singkat, saya hapus lagi, sampai sekarang masih awang-awangen (mengambang)," ucap Susilo di ruang tamu rumahnya di Jogokaryan, Bantul.
Tidak hanya tidak jadi memberikan sambutan, untuk dekat dengan peti jenazah pun ia tidak mau. Mulai dari proses pengangkatan peti hingga masuk ambulans ia memilih menjauh karena tidak tahan. Kedekatan emosi menjadi salah satu sebabnya.
"Mungkin di antara temen-temen Gandrik saya yang paling deket, saking deketnya sampai hal-hal pribadi pun mesti larinya ke saya," kenang Susilo. Den Baguse Ngarso itu mengaku dapat menerima rasa kesedihannya, tetapi tidak dengan kekagetannya.
Kabar yang mendadak masih terngiang-ngiang di pikirannya. Hingga saat ini, ia merasa sobatnya itu masih hidup.
"Padahal dua minggu lagi rencananya ada latihan (di pendopo padepokan), tapi udah kebayang duluan (Heru di pendopo), nyebahi," katanya seperti memaki dirinya sendiri.(Tribunjogja.com)
Berita Pendidikan Lainnya
0 komentar:
Posting Komentar